Wednesday, April 24, 2013

Pranata Sosial



PRANATA  SOSIAL

*.PENGERTIAN PRANATA SOSIAL

Dalam kehidupan sehari-hari istilah institution (menurut ilmu sosiologi berarti pranata) sering dipadankan dengan istilah institute (terjemahan dalam bahasa indonesia adalah lembaga). Berangkat dari kekeliruan inilah, maka penggunaan istilah-istilah ini dalam Bahasa Indonesia harus dibedakan secara tegas. Institution (pranata) adalah sistem norma atau aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Sedangkan institute (lembaga) adalah badan atau organisasi yang melaksanakannya.

Menurut Horton dan Hunt (1987), yang dimaksud dengan pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mengejawantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat. Oleh karena itu, ada tiga kata kunci di dalam setiap pembahasan mengenai pranata sosial yaitu:
a.Nilai dan norma
b.Pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut prosedur umum
c.Sistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

Menurut Koentjaraningrat (1979) yang dimaksud dengan pranata-pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Pranata sosial pada hakikatnya bukan merupakan sesuatu yang bersifat empirik, karena sesuatu yang empirik unsur-unsur yang terdapat di dalamnya selalu dapat dilihat dan diamati. Sedangkan pada pranata sosial unsur-unsur yang ada tidak semuanya mempunyai perwujudan fisik. Pranata sosial adalah sesuatu yang bersifat konsepsional, artinya bahwa eksistensinya hanya dapat ditangkap dan dipahami melalui sarana pikir, dan hanya dapat dibayangkan dalam imajinasi sebagai suatu konsep atau konstruksi pikir.

Unsur-unsur dalam pranata sosial bukanlah individu-individu manusianya itu, akan tetapi kedudukan-kedudukan yang ditempati oleh para individu itu beserta aturan tingkah lakunya. Dengan demikian pranata sosial merupakan bangunan atau konstruksi dari seperangkat peranan-peranan dan aturan-aturan tingkah laku yang terorganisir. Aturan tingkah laku tersebut dalam kajian sosiologi sering disebut dengan istilah “norma-norma sosial”.



 
   Pranata sosial bertujuan mengatur tindakan-tindakan yang berlaku dalam kegiatan    
   masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan pokok bagi manusia. Melalui pranata sosial    
   segala interaksi sosial dan hubungan sosial dikendalikan sehingga tercapai keteraturan.

                      Fungsi Pranata Sosial

            *   Sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku menghadapi di masyarakat.
            *   Menjaga keutuhan di masyarakat.
            *   Memberikan pegangan bagi masyarakaunguk mengadakan pengamatan dan       
                 pengandalian sosial.
*   Fungsi Manifes adalah fungsi yang bertujuan lembaganya diakui. Contoh,         
     Lembaga ekonomi haru menghasilkan dan mendistribusi kebutuhan pokok serta   
     mengarahkan   arus ke pihak yang membutuhkan.
            *   Fungsi Laten, adalah hasil yang tidak dikehendaki, dan mungkin tidak diakui.  
                Contoh  lembaga ekonomi yang tidak hanya memproduksi dan mendistribusi saja
                tapi juga   meningkatkan pengangguran dan kesenjangan sosial.

                      Ciri-ciri Pranata Sosial

            Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, pranata sosial dalam masyarakat  
            memiliki ciri-ciri umum, sebagai berikut :

·  Pranata memiliki simbol tersendiri. Contoh seperti cinin kawin, bendera dan   kebangsaan.
*     Usia pranata sosial lebih panjang dari pad ayang membuat pranata itu sendiri.
      Contoh,  
*     keluargamu sudah berdiri sebelum kamu lahir. Dan orang-orang yang  
      membentuk  keluarga itu ( nenek dan kakek buyutmu ) umukmnya telah tiada.
·         Setiap pranata memiliki adat istiadat, etika, kebiasaan, nilai-nilai, dan unsur-unsur  kebudayaannya masing-masing, hal ini bisa di patenkan dalam bentuk tertulis maupun    tidak.
·  Setiap prana memiliki tata tertibnya sendiri.Pranata sosial jug amemiliki perlengkapan. Seperti, pranata rekreasi memiliki     bangunan, pramuwisata, dan alat transportasi.
·          Pranata sosial juga memiliki tujuan.

            Proses Pertumbuhan Pranata Sosial

            Dalam sistem norma ada sanksi (  reward system ) yang berlaku jika norma itu di     
            langgar. Pranata sosial tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan menjalani proses
            yang panjang dan lama.

                 1.  Norma Masyarakat

            Supaya hubungan antar manusia berjalan dengan yang di harapkan, maka di  
            bentuklah norma-norma tersebut. Norma tertentu dikatakan melembaga   
            (institusionalized ) apabilsa norma tersebut sudah memenuhi tahapan-tahapan  
            diketahui, dipahami dan dimengerti, ditaati, dan dihargai masyarakat.

                 a.  Diketahui

            Tahap ini merupakan tahap terendah. Contoh, seorang murid baru apabila anak  
            tersebut mengetahui tentang norma hidup berteman, maka sudah bisa disebut  
            melembaga meski pada taraf terendah.

                 b.  Dipahami dan Dimengerti

            Tahap ini adalah dimana Tata ( anak baru tersebut ) dapat bersosialisasi  
            dengan teman barunya. Hal ini disebut dipahami.
             Lalu, manusia harus mengerti perilaku-perilaku yang terikat oleh batas tertentu.   
            Jika melewati batas, maka orang tersebut pantas mendapatkan sangsi.

                 c.  Ditaati

            Jika kita gunakan kembali perumpamaan di atas, maka dapat kita ambil contoh,     
            misalnya Bu Guru memberikan pekerjaan rumah kepada semua siswanya,  
            maka Tata akan mengerjakan pekerjaan rumah itu di rumah, bukan di sekolah.

                 d.  Dihargai

Apabila noerma tersebut sudah diketahui, dipahai dan dimengerti, serta sudah
ditaati, maka secara langsung kita sudah menghargai norma tersebut.

                 2.  Pengandalian Sosial ( Social Control )

            Pengandalian sosial dapat diartikan sebagai proses baik mendidik, mengajarkan,  
memaksa, mmebujukindividu agar mematuhi norma yang berlaku dalam masyarakat agar terciptanya suatu keamanan dan ketertiban.

            Sifat pengendalian sosial diantaranya :

                 a.  Pengendalian Sosial yang Bersifat Preventif
     Ini merupakan upaya pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan sosial   
     yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangna sosial ( penyuluhan ).

         Contoh:
                         membangun atau menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang  
                         kegiatan remaja sebagai pengalihan dari tindakan negatif.
                 b.  Pengandalian Sosial yang Bersifat Kuratif
     Ini merupakan cara untuk kembali memulihkan keadaan seperti sediakala     
     karena  sudah terjadinya penyimpangan sosial.

            Contoh,:
                           memberikan hukuman kepada siswa yang sudah sering telat masuk
                           kelas.

         Cara Pengendalian Sosial :

                  a.  Bujukan atau ajakan ( persuasif )
                  b.  Paksaan atau kekerasan ( coercive )
                  c.  Penciptaan situasi tertentu ( compultion )
                  d.  Penyampaian berulang ( pervation )

            Sarana Pengendalian Sosial

                 a.  Gosip
                Gosip atau desas-desus merupakan berita yang tersebar karena tindakan ganjil     
                seseorang, tapi, penyebarannya tidak di dasarkan pada kanyataan.

                 b.  Teguran
                Teguran merupakan kritik yang dikemukan secara langsung dan jujur terhadap  
                orang yang melakukan penyimpangan sosial.

               c.  Hukuman
                Hukuman diberikan kepada orang-orang yang melakukan penyimpangan sosial.  
                Hukuman biasanya diberikan setelah orang tersebut masih melakukan
                penyimpangan sosial, padahal sebelumnya sudah dilakukan teguran secara  
                berulang-ulang.

                 d.  Pendidikan
                Pendidikan dilakukan untuk membupayam mendidik, mengajar, dan melatih  
                individu untuk mengetahui, mengakui, dan membiasakan diri dengan norma-
                norma masyarakat.

                 e.   Agama
                 Agama meupakan pedoman dan tuntutan bagi manusia untuk berhubungan  
                 dengan Tuhan, masyarakat dan dirinya sendiri. Dalam agama ada hal-hal yang  
                 diharuskan, dianjurkan dan dilarang. Dan dalam agama pun memiliki sanksi
                 tersendiri, baik di dunia maupun di akhirat.




                      Tipe-Tipe Pranata Sosial

                   a.   Menurut Perkembangannya

                  1. Crescive institutions disebut lembaga paling primer dan tidak sengaja tumbuh      
                     dari adat masyarakat. Contoh perkawinan dan agama.

                        2. Enacted institutions sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh,    
                            sekolah untuk pendidikan dan rumah sakit untuk kesehatan.

                  b.  Menurut Sistem yang Diterima Masyarakat

1.    Basic Institutions adalah lembaga penting dalam menjaga keamanan dan        ketertiban dalam masyarakat. Contoh, polisi, pengadilan, sekolah.
2.    Subordinary institutions adalah lembaga masyarakat yang dianggap kurang           penting.

                 c.  Menurut Penerimaan Masyarakat

1.    Sosial sanctioned institutions adalah usaha yang diterima oleh masyarakat.          Contoh, sekolah, koperasi, rumah sakit, dll.
2.    Unsanctioned institutions adalah lembaga yang dihindari bahkan di tolak               masyarakat. Contoh, pelaku tindak kriminal.

                 d.  Menurut Faktor Penyebarannya

1.    General Institutions adalah lembaga yang meluas dan menyebar hampir              mencangkup seluruj dunia. Contoh agama.
2.    Restricted institutions adalah menyebarannya terbatas pada masyarakat tertentu. Misalnya agama Islam, Kristen, hindu, Buddha yang dianut oleh masayarakat tertentu.

                 e.  Menurut Fungsinya
   
1.    Operative institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola yang     diperlukan untuk mencapai tujuan.
2.    Regulative intitutions adalah yang mengawasi tata kelakukan yang tidak menjadi bagian mutlak le





Bottom of Form
 

No comments:

Post a Comment